Memories in Peucari Waterfall - Diah Febriani'S

Kamis, 18 Mei 2017

Memories in Peucari Waterfall

My trip my adventure, setuju banget banget sama kalimat ini.
guys, percaya nggak sih, kadang dari sebuah perjalanan itu bukan hasilnya yang mengesankan tapi proses untuk mencapai hasil tersebut.

Sabtu, 12 Maret 2016 "Peucari Waterfall"
Sebuah tempat pedalaman dihutan Jantho Aceh Besar yang memamerkan panorama alam yang sangat luar biasa dan memanjakan mata. Banyak rintangan untuk menuju tempat ini, perjalanan yang harus dilalui cukup panjang. Selama hidup baru ini rekor jalan kaki paling lama :) mungkin sebentar lagi akan digantikan dengan rekor jalan kaki terlama di trip-trip lainnya. karna tak heran, di Indonesia khususnya di Aceh banyak sekali panorama alam yang membutuhkan perjuangan untuk menikmatinya.

Beberapa hari sebelumnya, kami telah merencanakan trip ke air terjun ini. Sebenernya saya juga diajak oleh senior saya yang memang suka adventure. Karena memang sudah lama ingin kesini saya langsung mengiyakan ajakannya. Karena anggota yang pergi hari itu cukup ramai kurang lebih 35 orang, jadi untuk berkumpul kami menentukan titik kumpul, yaitu jam setengah tujuh pertama di rumah teman saya dan selanjutnya SPBU aneuk galong. Tapi tidak seperti yang direncanakan, saya pergi agak sedikit telat, yaitu sekitar jam 07.30 baru tiba di SPBU abeuk galong. walau sudah bersiap dan mandi sejak subuh, tetap saja saya telat karena teman 1 motor saya sibuk dengan urusan rumah tangga >_< (memasak, membersihkan rumah, packing, etc). Setelah seluruh anggota berkumpul kami langsung terbang menuju jantho.
Setelah tiba di jantho, kami berhenti sejenak untuk membeli makan siang. Karena yang pergi membeli makan cukup 2 orang, saya dan teman saya yang biasa disapa uly mengunjungi masjid agung kota Jantho ini.



Pada saat sudah tiba di perkampungan Jantho, kami memarkirkan motor didepan sebuah rumah yang saat itu saya tidak tau rumah geuchik atau rumah warga, yang pasti disitu kami bertemu dengan guide yang akan memandu perjalanan kami. untuk dipandu kita cukup membayar 20 rb per orang. Perjalanan menuju air terjun peucari ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam, jadi bisa dikatakan perjalanan untuk pulang pergi adalah 4 jam. kalau dirumah boro-boro jalan kaki, pergi ke kios lorong rumah juga naik motor :D
Ok, sekitar jam 10.30 kami memasuki hutan, mulai mengembara dan melalang buana di tengah hutan. Sungai pertama kami temui, saya lepas sepatu kets saya, setelah melewati sungai pertama saya pakai lagi sepatu itu. sungai kedua dan ketiga masih seperti itu, tapi pada sungai keempat saya tidak peduli lagi dengan sepatu. saya rela menggunakan sepatu yang memang sudah basah -_- alhasil, keluar dari hutan saya harus rela mengganti sepatu saya dengan sendal jepang :D Saran untuk temen-temen yang mau kesini sebaiknya jangan menggunakan sepatu, akan lebih baik jika menggukan sendal gunung saja. karena diperjalanan kita harus melewati beberapa sungai, yang kalau saya tidak salah sebanyak 14 sungai.

Karena anggota rombongan kami ramai, kadang ada teman yang tertinggal dibelakang. Sambil menunggu teman-teman rombongan yang masih tertinggal dibelakang sekalian beristirahat, kami duduk dipinngir sungai sambil mengabadikan moment perjalanan kami dengan wajah lelah yang masih tetap cantik :D sebenarnya dalam trip ini banyak sekali teman yang belum saya kenal. bagaimana tidak, saya diajak teman, teman saya mengajak temannya yang lain, dan temannya yang lain itu mengajak temannya yang lain lagi, dan mungkin temannya yang lain lagi itu mengajak teman-temannya yang lain lagi :)
Ini adalah teman perjalanan saya yang baru saya kenal, tapi seperti yang saya bilang tadi kadang dalam sebuah perjalanan itu bukan hasilnya yang mengesankan tapi proses untuk mencapai hasil tersebut. Dari perjalanan inilah yang membuat kami cepat akrab, karena saling menolong, saling menunggu, saling menyemangati, dan saling bercanda untuk menghilangkan lelah.


Setelah mendaki bukit, turun, melewati sungai, melewati hutan, mendaki lagi, menuruni bukit lagi, ketemu sungai lagi, dan tak pernah saya berhenti nanya sama abang guidenya, "bg, masih lama sampeknya? bg, berapa menit lagi sampeknya? bg, berapa sungai lagi yang harus kita lewati?"

Sudah lebih dari 10x bertanya dan akhirnya saya menyerah untuk bertanya dan memilih diam, karena jawabannya akan tetap sama saja "2 jam lagi dek".
perasaan udah jauh banget berjalan, tapi nggak berubah jawabannya :(
semangat menyurut, karena sudah terlampau lelah, bekal airpun sudah kandas sebelum mencapai setengai perjalanan :'( dan kaki sudah merasa lelah untuk berjalan lebih lama lagi.

Peluhpun sudah membasahi tubuh, kicauan burung yang seakan bernyanyi untuk mengiringi perjalanan kami, cahaya mentari yang tak menyerah untuk memamerkan cahayanya dibalik dedaunanan, sungai-sungai, pohon-pohon yang sudah berumur puluhan tahun seakan aku sudah terbiasa dengan mereka, sehingga aku sudah tak menghiraukan lagi kehadiran mereka lagi disekelilingku. Aku terlalu sibuk dengan fikiranku, sibuk menahan dahaga, sibuk menyimpan energi yang tersisa ditubuhku. Setelah beberapa saat terdiam, terdengar suara gemericik air di tengah hutan.
pada saat itu juga dahaga hilang, lelahpun menyingkir, semangat menyatu kembali, kaki refleks berlari kearah gemericik air tersebut, sambil berkata Peucari, i am comiiiiiiing....!!!






Tempat Kami Memarkirkan Motor
Siapa yang akan menyangka bila ditengah-tengah hutan belantara akan ada pemandangan seindah ini??? pemandangan yang benar-benar memanjakan mata, menghilangkan lelah sekaligus menghilangkan keinginan untuk kembali pulang. Tapi waktu berkata lain, Sekitar jam 05.30 kami sudah keluar dari hutan dan menuju ke parkiran motor.



ok guys, mission completed!!!!
Yuhuuuuu...

untuk temen-temen yang suka adventure, recomended banget tempat ini, karena dalam perjalanan menuju kesini kita benar-benar merasa menyatu dengan alam. mengutip dari lagu bondan: "apa arti kaki bila kau tak berjalan, apa guna mata bila tak menatap masa depan, untuk apa bermimpi bila kau tak melangkah, untuk apa kesempatan bila tak ambil celah"
Just free your mind and keep it real.

Note: - Jangan membuang sampah dihutan.

Tidak ada komentar:

@diahfebriani17